Rabu, 16 Januari 2013

NOISY MISS COMMENT


Free To Comment:
Berkomentar emang salah satu kebiasaan yang spontan dan kadang subjektif. Kita nggak salah ko, kan kita bebas mengeluarkan pendapat kita tentang apa aja. Komentar juga bisa luas banget loh.. bisa komentar positif, negatif, subjective, objective, ada yang meaningful, tapi banyak juga yang meaningless. Tapi kalian sadar ga sih?? Terkadang kita ngomentarin hal yang nggak ada hubungannya dan pengaruhnya buat kita sendiri??  Bener ga?? Kayak contoh dibawah ini
“ astaga, itu rambut apa sarang burung? ”
” ya ampun, liat deh itu cewek hak sepatunya tinggi banget, ga takut keseleo apa ya? ”
Komentar-komentar kayak diatas awalnya terdengar biasa aja, tapi kalau sering bernada negatif kira-kira komentarnya jujur dan valid ngaak ya??
Kalau boleh jujur ya guyss, sebenernya apa yang kita komenin adalah sesuatu yang catch our attention. Kalau nggak, ya nggak mungkin kita repot-repot komen juga kan?? Objek yang menarik perhatian kita bisa jadi “beda”. Ya bisa beda karna dia cantik, aneh, jelek, bagus, dll. Wajar ajalah manusia punya reaksi tersendiri sama unique objects or situations.

When It Turns Into Nagging:
Berkomentar itu sebenernya bukan sesuatu yang negatif. Tapi mulai jadi menggangu kalau komen yang dikeluarkan keseringan negatif dan mengarah judging. Sebebas-bebasnya kita berpendapat, who are we to judge?? Perhatiin deh ciri-ciri komentar yang kurang bermutu dibawah:

1.      Subjective
Kita kalau berkomentar kadang lebih dipengaruhi emosi dibanding logic. Kalau kita komen based on our personal opinion and emotion, bener atau enggaknya ga akan kita pikirin.
2.     Came from insecurities or envy
Nggak jarang, komentar negatif keluar dari perasaan insecure atau bisa juga karena iri. Nggak bisa lihat orang lebih oke atau punya barang yang lebih bagus dari miliknya, pasti langsung dicari-cari deh kekurangannya dan dikomen.
3.       Asal bunyi
Kita berkomentar juga sering nggak sepenuhnya tahu dan paham dibalik hal yang kita komen.
4.       Pencitraan
Ada juga loh yang komentar supaya kelihatannya pinter. Pengen selalu tampil atau pengen kedengaran kritis jadi hobi ngasih komentar cadas. Padahal belum tentu yang dikomentarin itu tepat sasaran.

sumber: majalah gogirl! edisi januari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar